Golkar dan Soeharto



Pak Harto, yang namanya sangat lekat dengan Golkar, disebut-sebut sebagai sosok yang mampu mempersatukan semua elemen, terlepas bagaimana caranya. Misalkan, selama orde baru, beliau mampu menyatukan kubu Islam dalam satu Partai (PPP), Kubu Sosialis-Nasional dalam satu kubu (PDIP) dan Kubunya sendiri yang disebut Golkar (Golongan Karya). Jadi, Pak Harto termasuk tokoh yang mampu mempersatukan beberapa elemen. Hal itulah yang membuat Golkar semakin kuat.

Sekarang ini, Golkar kabarnya pecah menjadi dua kubu. Kubu Aburizal dan Kubu Agung Laksono. Sampa kemudian ada Mahkamah Partai yang memutus sengketa. Kubu Agung Laksono akhirnya memenangkan debat. Namun Kubu Aburizal masih belum terima. Langkah hukum selanjutnya akan ditempuh, entah dengan cara apa.

Melihat Golkar sekarang –yang sudah bertransformasi menjadi Partai Golkar—agaknya sangat jauh dengan Golkar era Pak Harto. Pak Harto begitu kuat, bahkan tak ada yang berani melawan. Pimpinan Golkar dari Sabang sampai Merauke tunduk dalam satu petuah. Tidak ada kubu-kubu, berbeda pendapat, hingga berbeda pendapatan. Asal Golkar pasti bahagia dan sejahtera.

Jadi? Ah, tak usah ditanggapi tulisan saya yang agak ngawur ini. Toh, kita juga tak ingin kembali ke orde baru kan?

~Fahr~

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini