Soekarno, Presiden dengan Gelar Doktor Honoris Causa Terbanyak

Dr (HC), Ir. Soekarno
Presiden dengan Gelar Doktor Honoris Causa Terbanyak

Ir Soekarno pada usia muda sudah membaca karya besar orang-orang besar dunia. Di antaranya, ia mengagumi Thomas Jefferson dengan Declaration of Independence yang ditulis tahun 1776. Sukarno muda, juga mengkaji gagasan-gagasan George Washington, Paul Revere, hingga Abraham Lincoln, selain itu buku Islam juga di lahab habis oleh Beliau. buku buku Muhammadiyah, buku buku Persatuan Islam, buku buku Wahabi juga di khatamkan (buku buku wahabi tersebut diperoleh dari A. Hasan, seorang tokoh Persatuan Islam) serta buku Ahamadiyah-pun dibacanya.





Tokoh pemikir bangsa lain, sepertiGladstone, Sidney dan Beatrice Webb juga dipelajarinya. Ia mempelajari Gerakan Buruh Inggris dari tokoh-tokoh tadi. Tokoh Italia. Ia sudah bersentuhan dengan karya Mazzini, Cavour, dan Garibaldi. Tidak berhenti di situ, Sukarno bahkan sudah menelan habis ajaran Karl Marx, Friedrich Engels, dan Lenin. Semua tokoh besar tadi, menginspirasi Sukarno muda. Tokoh tokoh Islam juga menjadi Inspirasi Soekarno, bahkan menurut catatan sejarah Soekarno mengagumi KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan secara pribadi Beliau mengatakan saya simpati kepada Kiyai Ahmad Dahlan, sehingga mengintil kepadanya”. (Ngintil berarti mengikui kemanapun Kian Ahmad Dahlan pergi). buku buku Wahabi juga di khatamkan (buku buku wahabi tersebut diperoleh dari A. Hasan, seorang tokoh Persatuan Islam) serta buku Ahamadiyah-pun dibacanya.

Dr (HC) Ir. Soekarno bukan hanya politikus hebat, bapak pendiri bangsa, pejuang yang gigih, dan mantan Presiden Pertama RI. Semasa hidupnya, Bung Karno aktif dalam pergulatan pemikiran. Ia mewariskan pemikiran-pemikiran besar, yang berguna bagi bangsa ini hingga sekarang. Pergaulan beliau yang lintas Negara dan lintas agama sangat mempengaruhi cara berfikir beliau yang modern. misalnya, ia sudah mulai bergulat dengan upaya meletakkan marxisme dalam konteks Indonesia. Hasilnya adalah marhaenisme.Kemudian, pada usia 25 tahun, Ia mengeluarkan tulisan yang cukup berpengaruh, yakni Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme.  Artikel yang ditulis tahun 1926 itu berusaha mempertemukan kenyataan objektif dan keharusan historis bagi bersatunya tiga aliran politik dalam perjuangan anti-kolonial di Indonesia, yakni nasionalis, agamais, dan marxis. Bukan hanya itu saja, Soekarno juga seorang pemikir Islam yang di akui diseluruh dunia, banyak sumbangsih Soekarno di dunia Islam baik berupa prasasti ataupun  berupa pemikiran.



\
Gelar Honoris Causa (H.C) / Gelar Kehormatan adalah sebuah gelar kesarjanaan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut.. Pengakuan dunia terhadap pemikiran Soekarno dibuktikan dengan diperolehnya 26 Gelar Doctor Honoris Causa oleh beliau dari beberapa Universitas di seluruh dunia.

Gelar tersebut antara lain:

1. 30 Januari 1951, Ilmu Hukum, Far Eastern University, Manila, Filipina
2. 19 September 1951, Ilmu Hukum, Univ. Gadjah Mada, Indonesia
3. 24 Mei 1956, Ilmu Hukum, Columbia University, Amerika Serikat
4. 27 Mei 1956, Ilmu Hukum, Michigan University, Amerika Serikat
5. 8 Juni 1956,Ilmu Hukum, McGill University, Kanada
6. 23 Juni 1956, Ilmu Teknik, Berlin University, Jerman Barat
7. 11 September 1956, Ilmu Hukum, Lomonasov University, Moskow, USSR
8. 13 September 1956, Ilmu Hukum, Beograd University, Belgrado, Yugoslavia
9. 23 September 1959, Ilmu HUkum, Kariova University, Praha, Cekoslowakia
10. 27 April 1959, Ilmu Hukum, Istanbul University, Turki
11. 30 April 1959, Ilmu Hukum, Warsaw University, Polandia
12. 20 Mei 1959, Ilmu Hukum, Brasil University, Ro de Jeneiro, Brasil
13. 11 April 1960, Ilmu Politik, Sofia University, Sofia, Bulgaria
14. 12 April 1960, Ilmu Politik, Bucharest University, Rumania
15. 17 April 1960, Doctor of Engineering, Budapest University, Polandia
16. 24 April 1960, Ilmu Filsafat, Al Azhar University, Kairo, Mesir
17. 5 Mei 1960,Ilmu Sosial dan Politik, La-Paz university, Bolivia
18. 13 September 1962, Ilmu Teknik, ITB, Indonesia
19. 2 Februari 1963, Ilmu Kemasyarakatan, UI, Indonesia20. 29 April 1963, Hukum Politik dan HI, Unhas, Indonesia
21. 14 Januari 1964, Ilmu Hukum dan Politik, Royal Khmer University, Phnompenh, Kamboja
22. 2 Agustus 1964, Ilmu Hukum, University of the Philippines, Manila, Filipina
23. 3 November 1964, Ilmu Politik, Pyongyang University, Korea Utara
24. 2 Desember 1964, Ilmu Ushuluddin, IAIN Jakarta, Indonesia
25. 23 Desember 1964, Ilmu Sejarah, Unpad, Indonesia
26. 3 Agustus 1965, Filsafat Ilmu Tauhid, Universitas Muhammadiyah, Jakarta, Indonesia
Akhirnya kita bisa bergumam, “setelah Soekarno siapa lagi?
(SIS).
_____________

Khabib M AjiwidodoPimred Srengenge Online



0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini