Pesan Pak AR Fahrudin Kepada Mahasiswa Muhammadiyah
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Mungkin saudara-saudara para mahasiswa-mahasiswi ada yang mengenal nama saya. Nama saya Pak AR Fachruddin. Pada Muktamar di Yogyakarta tahun 1995, saya mohon pamit untuk berhenti di keketuaan Muhammadiyah. Alhamdulillah di terima. Karena saya sudah agak lama menjabat ketua PP Muhammadiyah, yaitu sejak tahun 1968. Dan Alhamdulillah, Muktamar di Yogyakarta tersebut menetapkan bapak KH Ahmad Azhar Basyir, MA menjadi ketua PP Muhamadiyah periode 1968-1995.
Saudara-saudara para mahasiswa-mahasiswa Perguran Tinggi Muhamadiyah di seluruh Indonesia.
Selaku mantan Ketua PP Muhamadiyah, benar-benar saya bersyukur dan berterima kasih bahwa saudara-saudara memasuki Perguran Tinggi Muhammadiyah, ingin saya bertanya kepada saudara-saudara dengan beberapa pertanyaan, yang maksud saya mudah-mudahan jawaban saudara-saudara akan menjadi masukan bagi saya agar saya dapat berinterospeksi dalam saya masih sedikit-sedikit ikut mengatud langkah-langkah apa yang sebaiknya untuk kita lakukan bagi Muhammadiyah kita. Muhammadiyah memang sengaja kita lestarikan untuk dapat melaksanakan wasiat Kyai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang mengatakan : Aku titipkan Muhammadiyah kepadamu. Hidup-hidupkanlah ia, dan jangan engkau mencari hidup dalam Muhammadiyah.
Adapun pertanyan-pertanyaan saya antara lain sebagai berikut:
1. Saudara-saudara memasuki Perguran Tinggi Muhammadiyah, apakah saudara-saudara tidak merasa takut kalau saudara-saudara akan diMuhamadiyahkan?
2. Apakah saudara-saudara memahami, bahwa Muhammadiyah ini adalah suatu persyarikatan yang mempunyai tujuan hendak menegakkan dan menjunjung tingi ajaran Agama Islam, sehinga dapat mewujudkan masyarakat utama, adil dan diridhoi Allah di negara republik Indonesia yang berdasar pancasila?
3. Apakah saudara-saudara sudah memahami bahwa ajaran agama Islam yang ditegakan dan dijunjung tingi oleh Muhamadiyah ini adalah ajaran-ajaran Agama Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Rosulllah SAW?
4. Ataukah saudara-saudara memasuki Perguran Tinggi Muhamadiyah, hanya saudara memasuki ke mana-mana tidak diterima lau saudara ya sudahlah memasuki Perguran Tinggi Muhammadiyah?
5. Ataukah saudara-saudara memasuki Perguruan Tinggi Muhamadiyah, hanya sekedar memperoleh ijazahnya, yang mungkin dengan ijazah itu saudara-saudara dapat mencari pekerjaan, sedangkan saudara-saudara tidak mempedulikan dan tidak usah meikirkan apa yang menjadi maksud dan tujuan Muhammadiyah?
6. Ataukah saudara-saudara memang benar-benar sudah memahami dan menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah? sehinga saudara-saudara mempunyai maksu setelagh memperoleh ijazah dan saudara-saudara sudah dapat mencari pekerjaan/penghasilan, saudara bertekad akan ikut serta memajukan dan menyebarluaskan gerak Muhammadiyah terutama di tempat-tempat yang belum ada Muhammadiyahnya?
Saudara - saudara para mahasiswa Perguran Tinggi Muhammadiyah yang berbahagia, cobalah bagaimana jawaban Saudara-saudara terhadap pertanyan-pertanyaan saya yang saya ajukan ini. Tolong jawablah dengan pemikiran saudara-saudara secara benar-benar dan secara tulus ikhlas. Mudah-mudahan jawaban saudara-saudara akan memberikan faedah yang positif bagi Muhammadiyah.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
__________________
Sumber: Buku Memelihara Ruh Muhammadiyah - KH AR Fachruddin, Pustaka SM Halaman 41.
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini