Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Blitar menggelar Diklat Kokam dan SAR (27-29/01/17) di Bumi Perkemahan dan Out Bound Karanganyar, Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Acara yang berlangsung selama tiga hari itu diikuti lebih dari 120 peserta dari utusan cabang Pemuda Muhammadiyah se-Kabupaten Blitar.
Pembukaan dilakukan Jum’at malam selepas shalat isya’ di Gedung Dakwah Muhammadiyah Nglegok, setelah sebelumnya digelar shalat Magrib dan isya’ berjamaah di Masjid Muhajirin yang tak jauh dari lokasi pembukaan. Sementara registrasi peserta ditutup menjelang Magrib.
Menurut panitia, jumlah peserta Diklat ini merupakan yang terbanyak di Jawa Timur, dan memecahkan rekor peserta Diklat Kokam yang pernah diadakan di Kabupaten Banyuwangi dengan peserta 106 orang.
Acara dimulai dengan beberapa materi tentang Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan. Materi Kemuhammadiyahan disampaikan oleh Choirul Umam. Tokoh Muhammadiyah Blitar yang juga pernah aktif di IMM dan Pemuda Muhammadiyah ini menyampaikan materi Muhammadiyah dalam perspektif Kokam, serta pentingnya posisi Kokam ketika negara dalam kondisi kritis.
Dalam acara itu hadir juga Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur, Mukayat Al Amin. Dalam sambutannya, ia banyak menyampaikan kondisi negara saat ini. Ia berpesan agar Kokam Muhammadiyah tetap pada jalannya untuk mengawal terwujudkan masyarakat yang diridhoi Allah Swt.
Master Diklat dalam acara ini dipimpin langsung oleh Komandan Ashuri. Ia pun memompa semangat para peserta dengan mengajak yel-yel, serta memberikan orasi terkait pentingnya posisi Kokam untuk Pergerakan Dakwah di Muhammadiyah. Dalam kesempatan itupula peserta diajarkan tentang kedisiplinan, cara bersikap, dan bersuara lantang. Tak sedikit yang mendapatkan hukuman karena melakukan kesalahan.
Setelah pembekalan materi selesai, keesokan harinya selepas sarapan, peserta diangkut dengan truk menuju lokasi perkemahan. Disana mereka menjalani upacara dan apel pagi. Inspektur Upacaranya adalah Sunan Mahmud, yang juga Wakil Ketua PDM yang membidangi Perkaderan.
Setelah komando beralih ke Master diklat, peserta pun bersiap mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari latihan fisik serta praktek penanggulangan bencana. Peserta dibentuk dalam beberapa regu, setiap regu harus benar-benar kompak. Karena kesalahan satu anggota saja, yang dihukum adalah seluruh anggota regu.
Sore harinya peserta kembali mendapatkan materi, kali ini adalah materi kebangsaan yang disampaikan Bapak Basuki Babussalam, Anggota DPR RI. Dalam materinya, Basuki mengajak agar Kokam turut berkontribusi untuk Persyarikatan. Ia juga memotivasi agar Kokam tetap memegang kalimat syahadat dalam perjuangannya.
Dilanjutkan apel malam dan persiapan survival semalaman penuh di dalam hutan dengan menyelesaikan berbagai perintah yang telah dipersiapkan. Sampai subuh menjelang, peserta kemudian kembali ke perkemahan sekaligus apel pagi dan istrirahat sejenak.
Setelah kerja bakti dan membereskan sampah yang terserak, peserta kemudian berbaris dan berjalan kaki sekitar 10 km dari lokasi diklat ke gedung dakwah Muhammadiyah Nglegok untuk apel penutupan. Pada apel penutupan ini pula master diklat mengumumkan jika semua peserta dinyatakan lulus dan akan dilakukan penyematan baret beberapa bulan kemudian.
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini