Blitarmu
– KH. Abdul Razak Fachrudin, atau yang lebih
dikenal dengan nama A.R Fachrudin, merupakan salah satu Ketua Umum PP
Muhammadiyah yang melegenda. Beliau mejabat sebagai ketua terlama dari tahun
1968 sampai 1990, menggantikan KH. Faqih Usman.
Beliau menjadi
ketua Umum PP Muhammadiyah ketika Indonesia dipimpin oleh Pak Harto. Pak
AR—begitu beliau disapa—termasuk tokoh yang sangat dekat dengan Pak Harto.
Bahkan pernah beberapa kali ditawari jabatan sebagai Menteri Agama. Namun Pak
AR selalu menolak dan menjawab ingin mengurusi Muhammadiyah saja.
Hal tersebut
diungkapkan oleh Simon Saefudin, mantan redaktur Harian Republika dalam sebuah
tulisan berjudul ‘Pak AR’, Cermin Harga Diri Bangsa dari Muhammadiyah
yang terposting pada hari ahad, 03 july 2016 pukul 04.15 WIB di website
republika.co.id pada rubrik dunia-slam.
Sebagai orang
yang pernah ngekos di rumah Pak AR selama
hampir dua tahun, Simon sering mengikuti ceramah dan perbincangan Pak
AR. Termasuk ketika Pak AR bercerita bahwa dirinya berkali kali ditawari Pak
Harto menjadi Menteri Agama.
“Saya sudah
cukup ngurusi Muhammadiyah saja Pak Harto, terima kasih,” kata Pak AR.
Meski
demikian, bukan berarti Pak AR tidak pernah meminta bantuan Pak Harto. Pernah
suatu ketika Muhammadiyah akan membangun Universitas di Yogyakarta, yang kini
menjadi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pak AR
kemudian mengirimkan surat yang sangat pendek kepada Pak Harto. Dalam surat itu
hanya tertulis : Pak Harto, Muhammadiyah akan bangun Universitas di Yogya.
Menawi bapak kerso, monggo.
Tak disangka
Pak AR kemudian ditelepon ajudan Presiden, dan mendapatkan titipan cek yang
cukup besar. Cek itu diserahkan semuanya kepada panitia pembangunan UMY.
[red.b/fah]
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini