Memfungsikan Rumah Cahaya Blitar (3)
Jadi, langkah-langkah untuk membangun perpustakaan komunitas itu begini : 1. Dalam forum rapat bersama, ditanya siapakan yang rel…
Jadi, langkah-langkah untuk membangun perpustakaan komunitas itu begini : 1. Dalam forum rapat bersama, ditanya siapakan yang rel…
Tentu butuh waktu untuk bisa mengumpulkan ratusan, bahkan ribuan buku sehingga menjadi Perpustakaan TBM. Tidak semua kolektor buk…
Rumah Cahaya merupakan singkatan dari Rumah baca dan hasilkan karya. Bahasa gaulnya adalah Rumcay. Ini merupakan nama untuk marka…
Kalau menyebut kata dakwah, mungkin akan muncul anggapan sok menggurui, merasa paling tahu, dsb. Padahal tidak. Dakwah itu arti s…
Yang menarik adalah tidak adanya batasan usia atau jenjang untuk bergabung dengan FLP Blitar. Mulai dari pelajar, mahasiswa, peke…
Rasanya lebih tepat menyebut FLP Blitar sebagai komunitas literasi, ketimbang komunitas kepenulisan. Meskipun keduanya tidak terl…
Rasanya lebih tepat menyebut FLP Blitar sebagai komunitas literasi, ketimbang komunitas kepenulisan. Meskipun keduanya tidak terl…
Agar banyak inspirasi, mood lancar, dan suasana nyaman, kadang kita mencari tempat menulis yang nyaman. Paling sering di cafe, de…
Saya jadi ingat Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian-pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat. Dari ketiganya,…
Catatan Perjalanan Pradana Boy ZTF, Ph.D dalam rangka mengikuti program Studi of US Institute di Amerika Serikat. Pagi ini, seki…
Siapa Itu Penulis? Baru saja saya mewawancarai Pak Agus Purwanto, D.Sc, penulis buku Ayat-ayat Semesta. Dari gelarnya saja, D.Sc…
Diskusi pembentukan FLP Ranting SMPN 1 Kanigoro, Kabupaten Blitar bersama Waka Kurikulum dan Guru Pembina. FLP Ranting merupakan …
Pewacanaan Muhammadiyah menjadi Partai Politik begitu kencang sekitar tahun 1966, terutama setelah pembubaran diri (atau dibubar…
Konsep Gerakan Saudagar (?) oleh A Fahrizal Aziz Kala berbincang dengan kader Muhammadiyah dari berbagai daerah, hampir selalu…