Cinta yang Tanpa Lagi Memikirkan Tentang Bentuk

Sekilas hanyut dalam perbincangan tentang perempuan bercadar, dan lelaki yang mau menerimanya. Seorang teman mempertanyakan, apa mungkin mencintai orang tanpa tahu bentuk dan rupa wajahnya?


Itu pertanyaan yang rasional. Umumnya memang begitu, atau sebagian besarnya. Rupa menjadi hal penting, dan mungkin teramat penting. Tapi toh tetap ada juga hubungan yang tanpa lagi, membahas bentuk.


Ya, barangkali pertimbangannya lain. Perbincangan soal bentuk menjadi hal maklum di masyarakat. Saat kakak-kakak saya menikah, satu yang sering dipertanyakan, bagaimana istrinya? Cantik atau biasa? Ya tentu saja ukurannya fisik, yang bisa dilihat sekilas mata.


Tapi andai istrinya bercadar, mungkin orang hanya menebak-nebak. Sebab tidak ada yang benar-benar tahu bentuk wajahnya, selain--barangkali--suami dan kedua orang tuanya, serta orang lain yang ia izinkan.


Saya hanya kagum kepada orang-orang yang saling mencintai, tanpa lagi mempertanyakan soal bentuk, secara lebih mendalam. Fokus pada apa yang tak kasat. []


A.fa

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini