4 Etos Kerja Orang Jawa. Apa Saja?



Srengenge - Orang Jawa memiliki etos kerja tersendiri yang dikenal dengan istilah 4W. Itu menjadi nilai luhur yang selalu dipegang secara turun temurun.

Orang Jawa menyebut kerja sebagai ngupaya upa, sehingga muncul istilah obah mamah dan ana dina ana upa. Artinya, jika manusia mau bergerak (bekerja), maka akan dapat rezeki (makanan).

Upa berarti butir nasi, sebab orang Jawa sering menggunakan majas litotes untuk menyederhanakan sesuatu. Misalkan rumah disebutnya gubuk.

Lalu apa saja 4 etos kerja yang diyakini orang Jawa, yang dikenal dengan istilah 4W itu?

Agar lancar bekerja maka harus waras, artinya badan diupayakan selalu sehat. Bisa juga karena dengan bekerja orang selalu sehat, karena badannya selalu bergerak dan fikirannya terfokus. Maka bekerjalah agar waras.

Selanjutnya, orang bekerja agar wareg. Artinya kenyang. Bekerja membuat kita mendapatkan penghasilan untuk mememuhi kebutuhan pokok. Kebutuhan paling pokok manusia adalah makan.

Berikutnya adalah waris. Orang Jawa selalu berharap bisa menurunkan warisan kepada anak cucu, makanya harus bekerja keras sehingga ada sisa yang ditabung dan diwariskan. Umumnya warisan orang Jawa adalah berupa tanah dan ladang.

Selanjutnya adalah wasis, yang berarti agar selalu pandai dan kreatif. Agar kerja menjadi maksimal, maka harus pandai dan kreatif, mampu mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan keadaan.

Itulah empat nilai luhur orang Jawa dalam bekerja, sehingga memiliki etos yang baik. Sayangnya banyak generasi muda kini kurang begitu memahami empat hal ini. (red.s)

Sumber : Buku "Etnologi Jawa" karya Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum (hlm. 10)

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini