Budaya Jawa mengenal lima hari. Jika umumnya dalam seminggu kita sering menggunakan tujuh hari, tidak demikian bagi orang Jawa.
Lima hari tersebut adalah Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Khusus Kliwon, banyak yang menganggap itu sakral dan beberapa dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun apa makna sebenarnya?
Arti angka 5 sangat penting nan filosofis bagi orang Jawa, sebab berkaitan dengan istilah sedulur papat limo pancer. Termasuk ketika membagi hari-hari.
Legi berarti permulaan, bertempat di timur, unsurnya udara dan memancarkan aura putih.
Sementara Pahing bertempat di selatan, unsurnya api, pancaran sinarnya adalah merah.
Pon bertempat di barat, dengan unsur air, memancarkan sinar kuning.
Wage bertempat di utara, suatu tempat dengan unsur tanah, dan memancarkan sinar hitam atau kegelapan.
Sementara Kliwon berada di tengah, merupakan tempat sukma atau jiwa berada. Memancarkan sinar yang bewarna-warni.
Orang Jawa percaya bahwa perputaran hari dari timur, lalu ke selatan, barat, utara dan berakhir di tengah. Kliwon inilah titik pusat perputaran yang memancarkan Perbawa atau pengaruh pada hari-hari yang lain.
Kliwon sebenarnya menjadi titik perenungan atau evaluasi untuk menapaki hari-hari berikutnya, itulah kenapa nampak sakral. Sayangnya, istilah Kliwon apalagi Jum'at Kliwon sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Meski tidak bisa menampik bahwa mistisisme Jawa memang ada. (Red.s)
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini