3 Hal yang Membuat Seseorang Merasa Rendah Diri



Manusia sering dihinggapi rasa rendah diri, hal tersebut membuatnya tidak memiliki kepercayaan yang cukup, sering minder, dan sulit mengembangkan kemampuan serta interaksi sosialnya. 

Pakar Psikologi asal Austria, Alfred Adler (1870-1937), menyebut ada tiga sumber yang menyebabkan rasa rendah diri muncul. Meski sebenarnya, rendah diri merupakan hal alamiah pada setiap manusia. 

Tiga hal tersebut adalah, organ fisik yang kurang sempurna, terlalu dimanja, sering mendapat penolakan.

Adler yang juga penggagas psikologi individu dan psikiatri tersebut sebenarnya memasukkan rendah diri (inferiority) dalam tujuh prinsip dasarnya. Menurutnya, perkembangan manusia justru diawali dari rasa rendah diri tersebut, namun akan menjadi masalah jika itu menjadi pengekang.

1. Organ fisik yang kurang sempurna

Organ fisik tidak saja berkaitan dengan kelainan, misalkan tunadaksa dan sejenisnya. Melainkan lebih pada pandangan umum tentang kesempurnaan fisik tersebut. Misalkan, seorang perempuan akan merasa rendah diri ketika bertemu perempuan lain yang menurutnya dan menurut orang disekitarnya lebih cantik.

Rasa rendah diri itu semakin kuat jika perempuan tersebut merupakan pesaingnya. Begitupun dalam persaingan lain yang melibatkan fisik, seperti lebih tinggi, badannya lebih bagus, hidungnya lebih mancung, dll.

Anak-anak sebaiknya ditanamkan sejak dini tentang perbedaan fisik tersebut, sebagai sebuah variasi. Penting juga ditanamkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki.

2. Terlalu di manja

Kenapa anak yang terlalu di manja akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri? Sebab mereka akan kesulitan menyelesaikan banyak hal tanpa bantuan orang tuanya, berbeda dengan teman mereka yang memang dididik untuk menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.

Jika itu terjadi, maka akan timbul rasa rendah diri karena dia tidak bisa mengerjakan suatu hal yang bisa dengan mudah dikerjakan temannya.

3. Sering mengalami penolakan

Apa penolakan yang dimaksud? Bisa dalam banyak aspek. Anak kecil yang pernah mengalami penolakan oleh sekolah tertentu, akan merasa rendah diri. Terlebih jika dia memiliki teman yang ternyata diterima ke sekolah tersebut.

Begitupun ketika orang tua dan guru sering menyalahkannya, maka secara tidak langsung itu adalah sebuah "penolakan" atas dirinya. Misalkan penolakan atas tugas-tugas yang mereka kerjakan.

Pada usia remaja dan dewasa, penolakan juga bisa dalam hal asmara. Mereka yang sering ditolak cintanya, akan merasa rendah diri. Penolakan dari perguruan tinggi, pekerjaan, dan semacamnya juga bisa berdampak. Bedanya, pada usia dewasa, mereka lebih cepat bangkit dibanding usia anak-anak dan remaja. (Red.LP)


Bacaan :

Buku Kepribadian ; teori dan penelitian, karya Daniel Cervone dan Lawrence A. Pervin.

Buku Pemikiran tokoh-tokoh Psikologi dari klasik sampai modern, karya Eka Nova Irawan.

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini