Guru Kurang Kreatif, Karena Tidak Pernah Berorganisasi




Tak sedikit guru yang gagap dalam menghadapi siswa, atau ketika harus merancang program pengembangan sekolah. Guru gagap dalam berkomunikasi, termasuk dalam lobby, juga minim kreatifitas. Kenapa bisa demikian?

Guru yang demikian biasanya hanya fokus di kelas saat perkuliahan. Mereka tidak ikut kegiatan pengembangan diri seperti berorganisasi. Kenapa berorganisasi menjadi penting?

Dalam berorganisasi, kita belajar menjalin kerjasama, mewujudkan sebuah program. Seringkali agar program terwujud, kita harus berpikir ekstra keras dan harus kreatif, misalnya untuk mencari sumber dana.

Selain itu, berorganisasi membangun jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab. Apalagi jika pernah menjadi ketua panitia, dan apalagi berorganisasi.

Itulah kenapa menjadi guru tidak cukup hanya kompeten dalam bidang keilmuannya, namun juga harus punya kompetensi sosial ; membangun relasi dan mahir berkomunikasi. Selain itu kompetensi kepemimpinan, mengorganisir kegiatan dan program agar sekolah berkembang.

Karena itu guru yang pernah aktif berorganisasi akan memiliki nilai tersendiri. Bahkan tak jarang ketika terjun mengelola lembaga, guru sudah memiliki jaringan dan relasi yang dibangun sejak masih kuliah. Jaringan itu ternyata bermanfaat untuk memgembangkan sekolahnya.

Maka rata-rata kepala sekolah itu memiliki latar belakang organisasi. Sulit dibayangkan ketika seorang leader tidak punya pengalaman organisasi. Mereka akan kesulitan dalam mengorganisir program, serta membangun jaringan.

Termasuk bagi para guru. Seringkali karena faktor senioritas, guru minim pengalaman ditunjuk sebagai penanggung jawab, sehingga program berjalan tidak maksimal.

Pengalaman itu penting, apalagi pengalaman berorganisasi. Maka ketika masih kuliah, jangan hanya aktif di kelas, namun aktiflah di luar kelas, ikut organisasi atau komunitas. Itu salah satu cara untuk melatih kreatifitas dan kepemimpinan. (Ath.lp)

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini