| Oleh Ahmad Fahrizal Aziz
Mau nulis apa? Puisi, cerpen, esai? Pilihan sudah ada, hanya mungkin muncul kebingungan, dan kebimbangan. Antara ingin fokus pada salah satunya, atau belajar semuanya secara bersamaan.
Namun ketertarikan itu bisa ditemukan dengan dua cara : kecenderungan pada bacaan yang disukai, dan keyakinan tentang mana yang lebih mudah ditulis.
Mungkin ada yang merasa lebih mudah nulis puisi, karena lebih pendek. Adapula yang justru kesulitan nulis puisi, dan lebih mudah nulis cerpen. Begitupun ketika ternyata nulis esai lebih mudah, ketimbang keduanya.
Pada intinya, menulis adalah metode untuk menyampaikan sesuatu, dengan bentuk yang berbeda-beda, tinggal kita lebih condong yang mana.
Untuk menyampaikan informasi, menulis dalam bentuk berita memang lebih simpel.
loading...
Untuk menyampaikan pandangan, gagasan, atau bercerita pengalaman, bisa menggunakan bentuk esai.Untuk membagikan suatu perasaan yang mendalam dan kompleks, bisa nulis puisi atau cerpen. Keduanya tidak saja menyajikan diksi dan informasi, namun lebih jauh lagi mengajak pembaca masuk pada alam rasa.
Pada titik tertentu, kita mungkin akan tertarik semuanya. Namun pada titik awal, kita mungkin masih condong pada salah satunya.
Ketertarikan itu akan bertumbuh, seiring waktu. Adakalanya kita merasa cukup menyampaikan sesuatu lewat esai, adakalanya pula kita merasa lebih lega dan greget ketika menyampaikan sesuatu lewat puisi.
Adakalanya kita cukup melibatkan akal dan logika, adakalanya juga kita perlu menyuntikan imajinasi dan emosi.
Jadi, ingin nulis apa? Semuanya sudah ada dan bisa dipelajari. []
Blitar, 5 Juni 2019
Bit.ly/catatanFahrizal
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini