Kenapa banyak perempuan mulai galau ketika menjomblo di usia 24 tahun dan merasa sangat tua di usia 25 tahun? Padahal mereka masih berada pada usia ideal dalam pernikahan.
Jika ada yang mengatakan jika masa subur perempuan itu sudah lewat diusia 25 tahun, tentu itu bisa disanggah, sebab perempuan masih bisa hamil secara normal diusia 40 tahun atau jelang 50 tahun.
Secara biologis, perempuan sudah siap dibuahi ketika sudah mengalami menstruasi, atau datang bulan, dan itu bisa terjadi diusia 14 tahun. Artinya itulah masa ketika sel telur sudah siap menerima sperma.
Namun secara fisiologis, fisik perempuan sangat renta jika harus hamil di usia antara 14-18 tahun. Maka mulai muncul kesadaran, jika anak perempuan menikah setidaknya setamat SMA atau sekitar usia 18 tahun.
Namun apakah kesiapan biologis dan fisiologis (fisik) saja cukup? Jelas tidak. Secara psikilogis usia di bawah 22 tahun itu masih cukup labil. Belum lagi hak perempuan untuk mengenyam pendidikan sampai minimal sarjana.
Maka, jika mempertimbangkan faktor psikologisnya, maka usia ideal perempuan untuk menikah itu justru diusia 22 sampai 28 tahun. Pertimbangannya demikian.
Kesiapan psikologis sangat penting, apalagi dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Umumnya perempuan yang menikah di bawah 20 tahun, justru masih jadi beban orang tuanya. Bahkan seringkali ketika melahirkan, anaknya diasuh oleh kedua orang tuanya.
Maka di usia 22 tahun, umumnya sudah menyelesaikan kuliah. Kedewasaannya secara psikologis sudah mantab, dan mungkin secara ekonomi. Sehingga bisa benar-benar mandiri. Apalagi ketika usianya di atas 22 tahun, sampai maksimal usia 28 tahun.
Selain itu, estimasi hamil dan melahirkan, di usia itupun masih relatif aman. Misalnya menikah di usia 22 tahun, estimasi hamil dan melahirkan diusia 25 tahun. Maka, pada usia 40 tahun anaknya sudah beranjak remaja, dan diusia 50 tahun anaknya sudah mandiri.
loading...
Begitupun ketika menikah usia 28 tahun, estimasi hamil dan melahirkan di usia 31 tahun. Maka, pada usia 50 tahun anaknya sudah lulus SMA, dan pada usia 55 tahun anaknya sudah mandiri.Artinya, dengan hitungan anak pertama sudah mandiri ketika berusia di bawah 60 tahun, yang masih masuk dalam usia produktif.
Perlu juga dipertimbangkan, bahwa pentingnya kesiapan psikologis tersebut juga berkaitan dengan kesiapan menghadapi masalah yang mungkin datang, juga kesiapan secara ekonomi. Sebab seringkali masalah ekonomi jadi hal utama dalam percekcokan di rumah tangga.
Maka, buat kalian para perempuan yang masih berada di usia antara 22 hingga 28 tahun, tak perlu risau dan khawatir. Toh, kalian masih masuk dalam usia pernikahan yang ideal. (C02/Pra)
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini