Di Perpustakaan, Bukan Sekadar Pinjam Buku




Jumat, 17 Agustus 2019

Saya diminta mewakili pembaca, dan sekaligus pegiat literasi, dalam Forum Komunitas Pembaca Aktif (FKPA) Koleksi khusus Perpustakaan Bung Karno, yang diselenggarakan di Ampiteater, 16 Agustus 2019.



Padahal saya baru setahun menjadi pemustaka, sejak Mei 2018. Ada pemustaka lain yang lebih lama, dan lebih banyak buku yang sudah dipinjam. Namun mungkin undangan tersebut sekaligus untuk menjelaskan kegiatan literasi yang sejak 2015 sudah dijalankan di Perpustakaan, khususnya oleh Forum Lingkar Pena dan Komunitas Muara Baca, yang saya turut serta di dalamnya.

Narasumber yang dihadirkan yaitu Bapak Drs. Hari Santosa, Pengawas Mapel PKn dan Sejarah tingkat SMA/MA/SMK Cabang Dinas Pendidikan Blitar raya, Provinsi Jawa Timur, yang humoris itu.

Serta Bapak kepala dinas Pendidikan Kota Blitar, Mokhamad Sidik, S.sos, yang pandai nembang, dan Pak Budi Kastowo mewakili tuan rumah, atau Pustakawan koleksi khusus buku Bung Karno.

Saya mewakili pemustaka, peminjam, penikmat buku, pengguna jasa layanan, dan rakyat biasa, yang memiliki sense untuk memanfaatkan perpustakaan tidak hanya sebagai tempat meminjam buku, namun juga untuk kegiatan literasi.

Maka saya membuat makalah berjudul "Perpustakaan Sebagai Tempat Belajar". Harusnya makalah itu dibagikan ke peserta yang hadir. Namun urung dibagikan karena konon dana kegiatan belum turun, sehingga pustakawan pun berupaya agar acara tersebut tetap jalan. Padahal dibutuhkan anggaran cukup besar, untuk snack, makan siang, dan fasilitas lainnya.

Sebuah perjuangan yang patut diapresiasi, sebab sekalipun anggaran belum turun, namun kegiatan tetap bisa dijalankan.



Tribun Ampiteater pun dipenuhi siswa berseragam, guru, mahasiswa, dosen, dan pegiat literasi. Dalam waktu yang sangat terbatas, saya memperkenalkan Forum Lingkar Pena dan Komunitas Muara Baca, serta berbagi sedikit perspektif terkait literasi.

Acara ini digelar untuk mempertemukan para pembaca aktif, juga diharapkan semakin banyak yang berkunjung ke ruang koleksi khusus buku-buku Bung Karno.

Selama ini, ruang koleksi khusus memang menjadi tempat berkumpulnya pegiat Lingkar Pena dan agenda diskusi Muara Baca. Dua komunitas inilah yang rutin meramaikan tempat tersebut.

Saya pribadi wabilkhusus yang sering mampir di sana, yang karena saking seringnya, pernah dikira bekerja di Perpustakaan. Padahal hanya sekadar mampir, pinjam buku, dan ngobrol.

Meski sebenarnya bukan tanpa misi. Sebab kata orang saya kan "penulis", yang sedang merintis media kecil, yang salah satu rubrik khas dari media kecil itu adalah artikel tentang kisah dan pemikiran Bung Karno. Meski baru tahap menyiapkan amunisi.



Artinya, Perpustakaan bukan hanya untuk pinjam buku, atau membaca. Namun juga tempat untuk sharing banyak hal, belajar menulis, dan belajar hal-hal lain. []

Ahmad Fahrizal Aziz
Just-fahri.blogspot.com
loading...

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini