"Ding"dan "Ye", Benarkah Jadi Ciri Khas Wong Blitar?



Banyak yang menganggap “ding” dan “ye” sebagai ciri khas orang Blitar. Terutama orang dari luar Blitar, seringkali bertanya apa sih arti ding dan ye?

Jika ditelusur lagi, ungkapan ding dan ye memang lebih sering digunakan warga Blitar. Tidak kita temukan di daerah lain dalam satu rumpun Jawa mataraman misalnya. Lalu kapan orang Blitar menggunakan ding dan ye?

Ding dan ye sebenarnya bisa disebut imbuhan. Kata ding sering terucap ketika seseorang diingatkan atas suatu hal. Misalnya, kamu kan gemuk, masa beli kaos ukuran M? Lalu biasanya akan menjawab : iyo ding.

Imbuhan ding sering muncul untuk merespon suatu yang mengejutkan atau menyadarkan. Lalu kapan orang blitar menggunakan imbuhan ye?

Imbuhan “ye” sekilas hampir sama dengan imbuhan “ta” kalau di Malang. Namun sebenarnya ada bedanya. Bedanya bisa dari ekspresi atau suatu kesan keraguan.

Misalnya dalam percakapan : Eh, kemaren anak itu berkunjung ke rumahku lho. Maka temannya yang sedikit ragu akan menjawab : Hooh ye?

Meski hanya imbuhan, “ding” dan “ye” ternyata menyimpan suatu misteri tersendiri. Memang belum ada penjelasan secara historis apakah itu imbuhan khas Blitar, namun secara faktual orang Blitar lah yang sering menggunakan imbuhan “ding” dan “ye”.



0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini