Saya dan Salad Buah



Rabu, 15 April 2020

Dulu, saya termasuk yang menganggap aneh camilan semacam salad buah. Apalagi dicampur mayonaise dengan topping keju atau coklat. Bikin eneg di perut.

Namun kini, saya jadi suka jenis camilan itu. Bahkan beberapa kali order via ojol, atau keliling mencari penjual salad buah yang masih langka di daerah saya.

Hal yang berkebalikan juga terjadi, misalnya semur cumi-cumi. Dulu sangat menggandrungi makanan itu, kini biasa saja. Bahkan tak menjadi pilihan utama.

Lidah ternyata bisa merevisi rasa pada makanan yang dulu kita suka atau tak suka, entah karena faktor apa.

Namun saya bersyukur akhirnya menyukai salad buah, karena salad buah adalah satu dari lima camilan sehat versi Insight-blitar.my.id.

Sehat karena banyak mengandung buah-buahan. Dalam buah ada kandungan air yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, juga beragam vitamin yang menyertainya. Terutama vitamin C untuk menjaga sistem imun.

Dipadu sentuhan rasa mayonaise yang manis gurih, beserta topping keju, membuat salad buah punya cita rasa tersendiri, apalagi ketika ditambah perasan air lemon/ jeruk yang memberikan rasa masam.

Meskipun harganya tak bisa dibilang murah. Satu wadah kecil saja sama dengan semangkok soto daging. Padahal ini camilan, sementara soto daging adalah makanan berat.

Saya biasa membeli wadah sedang, kotak persegi. Satu wadah itu bisa habis sendiri. Hebat kan?

Baru tahu jika aneka buah bisa menciptakan rasa yang unik, seperti menikmati es buah, namun salad buah isinya lebih bervariasi.

Para pemilik warung dan penjual camilan agaknya perlu menambahkan menu salad buah, agar orang makin familiar, agar kesehatan masyarakat lebih terjamin.

Sebab jumlah penjual salad buah dengan gorengan sangat jauh berbeda. Tiap 1 kilometer hampir bisa kita jumpai penjual gorengan, namun belum tentu penjual salad. Masih sangat langka.

Ya, meskipun gorengan lebih merakyat, membumi, dan sesuai isi dompet.

Coba kita teliti, bisakah kita lepas dari makanan yang digoreng setiap hari? Artinya, apa yang kita konsumsi tiap hari hampir selalu mengandung minyak.

Bahkan pisang yang notabene buah saja, juga digoreng.

Salad buah bisa menjadi camilan alternatif, terutama yang memiliki problem berat badan.

Padahal, sekitar 6 tahun silam, saya punya teman yang doyan banget salad buah. Sampai saya heran. Sarapan paginya pun salad buah dan roti, mirip kompeni.

Lantas saya perhatikan, kulitnya nampak cerah. Padahal setahu saya tidak menggunakan skincare.

"Apa yang kita makan dan minum akan tercermin dari tubuh kita," Ucapnya dulu.

Saya tak begitu menggubris.

"Kamu nampak lebih tua dari usianya, karena suka ngrokok dan ngopi."

Itu membuat saya agak terusik. Perlahan, rokok saya tinggalkan, kopi? belum bisa, lagipula efeknya juga tak dominan bukan?

"Ngeyel!"

Kini saya menyukai salad buah, sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya. []

Kedai MuaRa
Ahmad Fahrizal Aziz

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini