Memulai Bisnis Online, Inilah Hal-hal yang Harus Kamu Persiapkan

Oleh Fahd Julian
Entrepreneur

Bisnis online jadi side job bahkan jadi mainstream job bagi beberapa orang, terlebih di masa pandemi.

Dari yang hanya bisnis kecil-kecilan, hingga yang besar. Sehingga membuat banyak orang tertarik untuk ikut bisnis online.

Namun tidak semua berhasil, meski sosial medianya ia penuhi dengan berbagai macam promosi, tetap aja tak laku.

Sebab, berbisnis itu tidak sembarangan. Perlu plan dan pengelolaan yang matang.

Pada intinya, role dalam bisnis itu sama, meski ada tambahan "online". Bisnis online lebih menjelaskan soal metode dan cara. Produknya sendiri juga sama.

Baik, mari kita mulai.

Pertama, kamu akan bisnis apa?

Ketika menjawab ini, apakah yang terlintas dalam pikiranmu adalah melapak apapun di sosial media? No. Bukan begitu caranya.

Bisnis apa disini akan menjawab dua hal :

1. Apakah kamu membuat produk sendiri.

2. Apakah kamu menjadi reseller atau dropshiper.

Produk pun ada dua, fisik atau non fisik. Ya sebutlah jasa.

Artinya, bisnis tidak hanya soal bentuk fisik seperti pakaian, makanan, barang dsj. Namun bisa juga jasa dan keahlian.

Nah, sekarang apa yang kamu miliki?

Jika kamu punya produk, tugas pertama bukan jualan, namun mengemas produk tersebut.

Jika kamu sebagai dropship, tugas kamu adalah menyiapkan "kanal informasi" sebagai lalu lintas jual beli.

Dari sini, paham kan?

Jika kamu punya produk, usahakan produkmu dikenal dulu, orang lihat dulu. Tidak langsung jualan, apalagi jika produkmu masih baru.

Isi kepala banyak orang dengan produkmu. Misal, saat lagi santai kamu posting produkmu. Saat lagi nongkrong kamu sandingkan foto produkmu di dekat minuman. Saat kamu jalan-jalan kamu bisa foto produkmu di lokasi.

Artinya, bikin orang familiar dulu dengan produkmu. Terus lakukan itu sampai orang ingat dan ingat.

Kamu bisa membuat postingan-postingan menarik di sosial mediamu dengan mengkombinasikan foto view dengan produkmu.

Lakukan itu, sebelum atau saat kamu sudah mulai jualan. Artinya, jualan itu hanya sesekali aja, sisanya isi pikiran publik dengan produkmu.

Lalu bagaimana jika kamu memilih terjun sebagai reseller atau dropship? Banyak yang meremehkan ini karena dianggap ah kan jualan barang orang.

Eits, sebentar dulu. Reseller dan Dropshiper memang tidak membuat produk, namun mereka menjual skill dan relasi.

Dalam bisnis, ada yang ahli produksi ada yang ahli memasarkan. Memasarkan ini perlu skill. Intelectual based yang gak main-main, apalagi dalam bisnis online.

Ketika kamu memilih menjadi reseller atau dropshiper, cara pandang kamu bukan "jualan produk", namun bagaimana bisa mendatangkan banyak orang dalam "satu kanal" yang di kanal itu terjadi lalu lintas jual beli.

Kamu sebagai "tangan kedua" harus menawarkan jasa kemudahan orang membeli.

Reseller dan dropshiper harus memiliki keahlian komunikasi dan menyampaikan informasi yang baik. Sebab peran keduanya sangat besar, sebagai jembatan produsen dan konsumen yang jika tanpa jembatan itu mereka tak akan ketemu, sebab lokasinya berjauhan.

Bagaimana bentuknya? Bisa memanfaatkan layanan digital berbasis e-commerse atau mengemas sebuah akun jual beli khusus.

Intinya, persiapkan dulu produknya dan ruang jualannya.

Jika kamu reseller atau dropshiper pemula, pilih mitra bisnis yang menjual produk yang sudah dikenal masyarakat. Karena itu memudahkanmu untuk menjualnya.

Kedua, mulailah berjualan.

Berjualan ada tekniknya, tidak random. Rumus ini sederhana, misalnya kamu jualan jilbab stylist di kalangan lansia tentu kemungkinan laku kecil.

Jika produkmu tak terbatas usia, pertimbangkan juga daya beli "pasar onlinemu".

Di facebook misalnya sudah ada marketplace, ada grup-grup jual beli yang spesifik, misalnya jual beli HP atau pakaian.

Manfaatkan itu. Mungkin pesaingmu banyak, harga juga bervariasi. Namun dalam bisnis online keunggulannya adalah pelayanan. Berikan kemudahan untuk :

1. Melihat informasi barang
2. Memesan
3. Pembayaran
4. Pengiriman

Peluang ini sangat besar karena masih banyak yang jualan serampangan, calon pembeli harus tanya sana sini untuk tahu produknya, ini membuat mereka malas.

Ketiga, kelola waktu.

Bisnis online tidak membuatmu harus tiap menit membuka HP. Itu justru akan membuat jenuh dan capek, serta ide menurun.

Kelola waktu yang baik. Atur jam kerja, misal tutup jam 4 sore.

Katalogmu harus sudah ready, beserta sistem pemesannya.

Jadi, kamu bisa mulai kerja selepas subuh. Cukup share share saja, semua info disitu kan?

Kenapa penting untuk memberikan informasi detail pada produk yang kamu jual? Agar kamu tak kehabisan waktu menjawab satu per satu pertanyaan calon pembeli.

Kira-kira untuk share produk cukup 30 menit. Setelah itu kamu bisa tinggalin hape dan mengerjakan hal lain.

Dibuka lagi jam 9 pagi. Ada berapa pesanan? Itulah waktu untuk memproses pesanan yang masuk.

Jika kamu punya produk sendiri, bisa langsung packing. Jika reseller dan dropship bisa memprosesnya ke penjual.

Kira-kira 2 jam saja waktunya. Bisa kurang bisa lebih. Jika pesanan banyak, berarti itu rezekimu.

Jika pembeli sudah membayar, kamu tinggal hubungi jasa kurir untuk mengambil barangmu.

Keempat, pisahkan sama urusan pribadi.

Idealnya, kalau serius bisnis online, harus punya ponsel sendiri khusus untuk kerja. Ini agar lebih fokus. Tidak perlu ponsel yang mahal, cukup yang standart sebagai media komunikasi dengan pelanggan.

Apalagi jika kamu reseller atau dropshiper. Cukup HP standar RAM 1 atau 2, toh hanya untuk jualan.

Intinya jika ingin berbisnis harus fokus agar tak terganggu urusan lain.

Kelima, evaluasi.

Evaluasi penjualanmu. Laku atau tidak, orderan naik atau menurun?

Tetap tenang saat awal mulai berbisnis kamu sepi order, disinilah pentingnya evaluasi. Apa yang kurang? Kemasan produknya, pemasarannya atau sistemnya yang kurang mendukung.

Lalu perbaiki satu per satu.

Selamat memulai.

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini