InsightBlitar.ID - Perpustakaan Bung Karno seolah menjadi ikon tersendiri bagi Blitar, dengan gaya arsitektur yang unik dan punya spot-spot foto yang menarik.
Menjadi semakin ramai karena satu lokasi dengan Makam Bung Karno dan Ruang Memorabilia/Museum Bung Karno.
Tiap akhir pekan ribuan pengunjung memadati lokasi tersebut, apalagi setelah dibangun gedung baru dengan tulisan besar: Perpustakaan Proklamator Bung Karno.
Desain arsitektur Perpustakaan Bung Karno cukup unik dengan posisi gedung berada di cekungan besar sehingga terlihat jelas dari halaman sebelum masuk gapura Makam.
Selain itu, jika dijadikan obyek foto, latar belakangnya jadi terlihat menarik dengan tangga besar yang menghubungkannya.
Sejarah singkat
Perpustakaan Bung Karno diresmikan oleh Presiden Megawati pada 3 Juli 2004, saat itu Wali Kota Blitar dijabat oleh Djarot Saiful Hidayat.
Perpustakaan Bung Karno adalah UPT (Unit Pelayanan Teknis) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berada di daerah.
Perpustakaan Bung Karno adalah jenis perpustakaan khusus yang dibangun untuk merawat dan melestarikan pemikiran Bung Karno.
Kota Blitar dipilih karena makam Bung Karno berada di Blitar, sehingga para pengunjung diharapkan, selain berziarah ke pesarean Bung Karno, juga sekaligus membaca dan mendiskusikan gagasan-gagasan Bung Karno.
Perpustakaan Bung Karno disebut juga Perpustakaan Proklamator karena memiliki ruang koleksi khusus buku-buku karya Bung Karno dan buku-buku yang membahas tentang Bung Karno.
Tempat favorit warga Blitar
Area Perpustakaan Bung Karno termasuk lokasi favorit warga Blitar, di sekitarnya ada city walk, kedai kopi, warung makanan, pusat oleh-oleh, hingga street food.
Banyak yang memanfaatkan area tersebut untuk nongkrong sore dengan teman, berolahraga, berlatih tari atau sekadar jalan-jalan santai menikmati kuliner.
Area Perpustakaan Bung Karno adalah satu di antara titik keramaian di Blitar raya karena terhubung dengan PIPP dan jalan protokol menuju alun-alun kota Blitar.
Ada banyak spot-spot foto menarik seperti di dekat patung Bung Karno, Gong Perdamaian, halaman makam, Gapura, Tangga Besar hingga tembok relief yang menceritakan sejarah Bung Karno.
Selain itu ada banyak sekali kegiatan yang digelar mulai dari bazar, beragam pelatihan, seminar hingga pentas seni. Terlebih ada ampiteater di barat gedung Perpustakaan Bung Karno.
Gedung yang baru dibangun difungsikan sebagai perkantoran dan aula besar untuk kegiatan masyarakat.
Gedung baru tersebut terlihat megah dan instagramable sebagai latar belakang foto.
Pusat belajar
Untuk menjadi anggota atau pemustaka di Perpustakaan Bung Karno sangatlah mudah, cukup bawa KTP lalu isi formulir online yang disediakan di lokasi.
Setelah itu akan dipanggil untuk pengambilan foto dan beberapa menit kemudian kartu anggota sudah jadi. Cukup mudah dan anti ribet.
Namun meski belum memiliki kartu anggota, siapapun tetap bisa masuk area perpustakaan dan membaca buku di tempat.
Tidak semua yang mengunjungi perpustakaan adalah mereka yang suka membaca, banyak yang memanfaatkan fasilitas atau spot di area Perpustakaan seperti wifi dan gazebo.
Pada hari tertentu, biasanya ada fasilitas kopi gratis dan snack, terutama ketika ada kegiatan pameran dan bazar.
Perpustakaan Bung Karno sebenarnya punya fungsi edukasi sebagai pusat belajar masyarakat, selain fungsi rekreasi karena banyaknya spot menarik yang bisa dikunjungi.
Perpustakaan Bung Karno tak hanya menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Blitar, namun juga menyuguhkan beragam bacaan, cetak maupun digital, yang bisa diakses.
Dengan gedung yang bagus, megah serta indah, Perpustakaan Bung Karno berhasil menarik minat masyarakat untuk berkunjung, terutama anak-anak muda yang sedang demam sosial media.
Meskipun barangkali pengunjung perpustakaan yang berminat untuk membaca, atau mendiskusikan gagasan-gagasan Bung Karno masih sedikit dan perlu lebih banyak program untuk mendekatkan masyarakat dengan gagasan Bung Karno. []
Red.B/AL
Artikel ini adalah karya peserta kelas menulis yang diadakan Insight Blitar.
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini